 |
| Korban ditemukan tergeletak dan petugas melakukan identifikasi. (foto : mimbar) |
MEDAN, (MIMBAR) - Peristiwa menggegerkan terjadi di kawasan Jalan Selamat Ketaren Komplek MMTC Blok I Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan, Rabu (6/4/2022).
Sebab, warga menemukan seorang pria tergeletak di belakang sebuah rumah toko (Ruko).
Awalnya, warga mengira pria tersebut terkapar tak bergerak karena mabuk minuman keras (miras). Namun, setelah ditunggui, korban tak kunjung bangun.
Karena itu, warga curiga sehingga melaporkan penemuannya ke pihak berwajib. Polsek Percut Sei Tuan bersama Tim Inafis Polrestabes Medan kemudian turun ke lokasi dan mendapati pria dimaksud sudah tidak bernyawa.
Dari hasil identifikasi, diketahui bernama Chandra Lubis (40), warga Jalan Patimura Gang Maindailing Medan Baru. Korban meninggal dunia dalam posisi telungkup hidung mengeluarkan darah dan mencium tanah serta kedua siku terluka.
Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol M Agustiawan menjelaskan, penemuan jasad korban bermula ketika salah seorang saksi hendak buang air kecil di lorong ruko dan melihat pria itu sudah berada di TKP, pada Rabu dinihari sekitar pukul 00.00 WIB.
Saksi kemudian menghubungi warga lainnya untuk melihat kondisi korban. Karena menyangka korban dalam kondisi mabuk miras, sejumlah warga membiarkannya tergeletak di belakang ruko.
"Para saksi memperkirakan korban sedang dalam keadaan mabuk," ucapnya.
Namun, pada pagi harinya, korban juga tidak bergerak dari lokasi hingga pihaknya turun ke TKP setelah mendapatkan laporan.
"Dari hasil olah TKP oleh personel Inafis Polrestabes Medan yang memeriksa tubuh korban, tidak ada menemukan tanda tanda kekerasan di tubuh korban," sebut Kapolsek.
Sementara, keluarga korban meminta kepada pihak kepolisian agar mayat segera dibawa ke rumah duka Jalan Patimura Medan Baru untuk disemayamkan, dan tidak dilakukan otopsi atas meninggalnya korban.
"Dari keterangan abang kandung korban menerangkan, korban mengalami penyakit lambung, pernah direhabilitasi narkoba dan sering tiba tiba mengalami pingsan," tukasnya. (04)
