Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi. (foto : mimbar/dok) |
MEDAN, (MIMBAR) - Merebaknya kabar penculikan anak di media sosial (medsos) maupun aplikasi percakapan (chatting) di kota Depok, dinyatakan polisi bohong (hoax).
Kendati demikian, Polda Sumut tetap mengimbau kepada para orang tua untuk selalu meningkatkan kewaspadaan mengantisipasi kejahatan terhadap anak.
Imbauan itu disampaikan Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak melalui Kabid Humas, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Selasa (31/1/2023).
Hadi mengungkapkan, informasi yang beredar di media sosial itu dapat dijadikan para orang tua untuk meningkatkan kewaspadaan mengantisipasi terjadinya aksi kejahatan terhadap anak.
"Sejauh ini laporan tentang penculikan yang ramai di media sosial itu belum ada di Polda Sumut dan jajaran," ungkapnya.
Sebaiknya para orang tua peka terhadap lingkungan tempat tinggal masing-masing.
"Jika ada orang tidak dikenal datang ke tempat tinggal, segera menanyakan tujuannya. Jangan sampai orang tidak dikenal itu ternyata pelaku kejahatan terhadap anak," ujarnya.
Diketahui, kabar penculikan anak di wilayah Jakarta dan sekitarnya marak tersebar melalui pesan berantai sejak akhir pekan lalu. Pihak kepolisian memastikan kabar penculikan anak di wilayah ibu kota dan sekitarnya merupakan informasi bohong atau hoax. (04)