Terkait Almarhum Bripka AS, Mahasiswa Minta Kapolres Samosir Dinonaktifkan

Rabu, 29 Maret 2023 | 21.13 WIB

Bagikan:
Massa meletakkan foto almarhum Bripka AS saat unjukrasa di Mapolda Sumut, Rabu (29/3/2023) petang. (foto : mimbar/ded)

MEDAN, (MIMBAR) - Puluhan orang tergabung dalam perhimpunan mahasiswa Samosir, Sumatera Utara berunjukrasa di depan pintu masuk Polda Sumut, Rabu (29/3/2023) petang. 


Sambil membentangkan spanduk, mereka berorasi di hadapan puluhan personel Polisi yang berdiri melakukan pengamanan.


Mereka meletakkan spanduk ke aspal bertuliskan agar polisi mengusut tuntas kematian Bripka Arfan Saragih (AS), anggota Satlantas Polres Samosir yang tewas minum sianida usai ketahuan tilap uang pajak kendaraan bermotor senilai Rp 2,5 miliar.


Setelah itu, puluhan mahasiswa pria dan wanita ini memajang foto Bripka Arfan Saragih yang masih mengenakan seragam dinas Polri di atas spanduk yang dibentangkan di aspal.


Beberapa foto Arfan diberdirikan mereka sambil menyalakan lilin sebagai aksi teatrikal.


Usai lilin dinyalakan mereka bernyanyi lagu berjudul 'Ibu Pertiwi'. Diiringi suara gitar akustik para mahasiswa khidmat bernyanyi. Tak lupa sambil bernyanyi salah satu orator membacakan puisi.


Ketua perhimpunan mahasiswa Samosir, Sirdo Sagala mengatakan, aksi mereka mendesak Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak menonaktifkan Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman selama proses pemeriksaan.


Selain itu, mereka juga meminta Polda Sumut segera menuntaskan kasus penggelapan pajak yang dilakukan almarhum Bripka Arfan Saragih dan kawan-kawannya di UPT Samsat Pangururan, Samosir secara transparan.


Pihaknya menduga ada dalang ataupun aktor intelektual yang belum diungkap ke publik.


"Nonaktifkan Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman. Kepolisian harus mengungkap penggelapan pajak yang terjadi di Kabupaten Samosir. Masih dugaan adanya dalang dalang atau oknum yang tidak mengetahui atau diberitakan ke publik itu harus diungkap," kata Sirdo Sagala, Rabu (29/3/2023).


Sebagai mahasiswa perantau yang berada di Kota Medan, mereka merasa kecewa atas penanganan kasus penggelapan pajak di UPT Samsat Pangururan.


Menurut massa, kasus ini berlarut-larut hingga warga merasa terkatung-katung. Sirdo berjanji jika tuntutannya tidak segera ditangani akan kembali berunjukrasa di depan pintu masuk Polda Sumut.


"Banyak dugaan-dugaan, ada keterlibatan beberapa pihak dan juga kami menganggap Polres Samosir tidak mampu mengusut secara tuntas kasus ini. Kita minta dinonaktifkan selama penyelidikan," pungkasnya. (04)


KOMENTAR