Home » Sport » Sulfiati Tundukkan Papua 4-3 di Sepak Bola Putri

Sulfiati Tundukkan Papua 4-3 di Sepak Bola Putri

Senin, 09 September 2024 | 17.14 WIB

Bagikan:

Tim Sulawesi Selatan dan tim Papua pada babak penyisihan grup cabang olahraga sepak bola putri PON XXI Aceh-Sumut 2024, Senin (9/9/2024). (foto : mimbar/pb pon)

MEDAN, (MIMBAR) - Tim Sulawesi Selatan secara mengejutkan berhasil mengalahkan tim Papua pada babak penyisihan grup cabang olahraga sepak bola putri PON XXI Aceh-Sumut 2024, Senin (9/9/2024).


Bermain di Stadion Mini Disporasu, Deli Serdang, Sulawesi Selatan menang dengan skor 4-3 atas Papua. Gol Sulawesi Selatan dicetak oleh Jessica dua gol, Stevani Marampa, dan Sulfiati. Sedangkan tiga gol Papua diciptakan Feni Binbarek, Yuliana Ongge, dan Liza Madjar.

Pertandingan tersebut berlangsung dramatis dan dipenuhi dengan serangan-serangan cepat dari kedua tim sejak peluit pertama ditiupkan. Papua berhasil membuka keunggulan lebih dulu pada menit ke-25. Kapten tim Papua, Liza Armanita Madjar, melesakkan gol indah dari tendangan jarak jauh yang tak mampu diantisipasi oleh penjaga gawang Sulawesi Selatan. Skor pun berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan Papua.

Tim putri Sulawesi Selatan tak mau tertinggal diam, mereka langsung meningkatkan intensitas serangannya. Hasilnya, mereka mendapatkan tendangan bebas di wilayah pertahanan Papua. Pemain depan Sulawesi Selatan, Jessica Virginia Lotulung, memanfaatkan peluang tersebut dengan sundulan kepala yang akurat pada menit ke-29, menyamakan skor menjadi 1-1.

Permainan semakin memanas, dan pada menit ke-32, insiden penting terjadi ketika Nastasia Suci Ramadhani, pemain Sulawesi Selatan nomor punggung 6, menerima kartu merah setelah melakukan pelanggaran keras. Papua pun harus melanjutkan pertandingan dengan hanya 10 pemain.

Meski kehilangan satu pemain, Papua tidak menyerah. Melalui serangan balik cepat di menit ke-39, Yuliana Ongge berhasil mencetak gol kedua bagi timnya melalui umpan lambung yang brilian. Skor berubah menjadi 2-1 untuk keunggulan Papua.

Memasuki babak kedua, Sulawesi Selatan kembali berjuang keras untuk mengejar ketertinggalan. Pada menit 51, babak kedua ini, Jessica Virginia Lotulung mencetak gol keduanya, kali ini melalui tendangan bebas dari sisi kiri lapangan. Skor kembali imbang 2-2.

Pelatih Papua Thomas Alfa Edison Mardja tampak mengatur anak didiknya agar menjaga semua pemain lawan secara bergantian. Apalagi komposisi pemain Papua kalah jumlah.
Namun, Papua tidak tinggal diam. Tak berselang lama, Fenni Binbarek, pemain Papua nomor punggung 11, kembali membawa timnya unggul melalui tembakan keras yang membuat skor menjadi 3-2 pada menit ke-52.

Sulawesi Selatan terus berjuang untuk menyamakan kedudukan. Upaya tersebut membuahkan hasil pada menit ke-71, ketika Stelvani Marampa bernomor punggung 7, berhasil memanfaatkan umpan silang dan mencetak gol ketiga untuk Sulawesi Selatan, menyamakan skor menjadi 3-3.

Ketika tambahan waktu diberikan oleh wasit, tim Sulawesi Selatan berhasil memanfaatkan peluang emas. Gol penentu kemenangan dicetak oleh Sulfiati, pemain nomor punggung 10, pada menit 91 akhir pertandingan. Sulawesi Selatan akhirnya memastikan kemenangan dramatis dengan skor 4-3.

Pelatih Sulawesi Selatan, Usman Halik, mengaku sangat puas dengan performa anak asuhnya, meskipun menghadapi perlawanan keras dari Papua. “Ini adalah pertandingan yang sulit, tapi kami unggul jumlah pemain dan berhasil menjaga ritme permainan hingga akhir,” ujar Usman.

Kapten tim Sulawesi Selatan, Widja, nomor punggung 11, juga menyampaikan rasa syukur atas hasil pertandingan tersebut. Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan doa, yang menurutnya menjadi salah satu faktor kemenangan mereka.

Sedangkan pelatih kiper Rizaldi Ploom kepada wartawan mengaku tidak puas atas kekalahan ini. Apalagi persiapan baru dilakukan beberapa minggu sebelum keberangkatan ke PON XXI Aceh Sumut.

Mereka minta pengurus KONI Papua dan pengurus Asprov melihat hasil pemain sepak bola putri Papua. Rizaldi mengaku kecewa hasil pertandingan ini, karena minimnya dukungan dari Pemda Papua. (01)


KOMENTAR