KPU Sumut Gelar Debat Publik Ketiga, Agus Arifin : Ayo ke TPS 27 November Tentukan Pemimpinmu

Rabu, 13 November 2024 | 22.40 WIB

Bagikan:

Debat Publik Ketiga dilaksanakan KPU Sumatera Utara di Tiara Convention Center Medan, Rabu (13/11/2024). (foto : mimbar/mar)

MEDAN, (MIMBAR) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut, Agus Arifin mengatakan, debat publik yang ketiga menjelang berakhirnya masa kampanye pada tanggal 23 November dan 14 hari menjelang pemungutan suara pada 27 November tahun 2024.


"Debat publik ketiga ini merupakan debat terakhir, dengan tema "Sinergitas Kebijakan Pembangunan Daerah dalam rangka memperkokoh NKRI", dan merupakan tema penutup dari rangkaian tema-tema debat publik pertama dan kedua yang telah kita laksanakan," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut, Agus Arifin saat memberikan sambutannya dalam kegiatan Debat Publik Ketiga di Tiara Convention Center Medan, Rabu (13/11/2024).


Semoga debat publik yang ketiga ini, lanjut Agus, akan memunculkan gagasan-gagasan dari pasangan calon untuk membangun sinergi, memperkokoh NKRI dan memperkokoh kebersamaan masyarakat Sumatera Utara.


"Sumatera Utara merupakan kumpulan masyarakat multikultur, multi etnis dan kita terbiasa hidup dalam perbedaan. Perbedaan itu justru mengikat kita dan mempersatukan kita dalam bingkai keragaman Bhinneka Tunggal Ika. Kita berharap, lanjutnya lagi, kebersamaan dan kebijakan ini terus dirawat dan dijaga di tengah suasana kampanye, hingga berakhirnya pelaksanaan Pilkada tahun 2024" jelasnya.


Dikatakan Agus, apapun hasil dari pilihan nanti di hari pemungutan suara, itu sudah hasil keputusan rakyat, dari otak rakyat. Untuk itu KPU Sumut menghimbau kepada seluruh pemilih di Sumatera Utara, untuk menggunakan hak pilihnya dengan datang ke TPS pada hari Rabu Tanggal 27 November 2024. Ayo tentukan pilihanmu, tentukan pemimpinmu, rakyat memilih dan rakyat yang menentukan," tegasnya.


Paslon nomor urut 02 Edy-Hasan. (foto : mimbar/mar)

Paslon nomor urut 02 Edy-Hasan menyinggung soal pemimpin yang tidak mempunyai moral dan integritas. Tipe pemimpin seperti itu akan membuat pembangunan tidak berjalan dengan baik.


"Pemimpin adalah satu poin yang ingin dan harus terwujud di masyarakat kita, pemimpin yang tak punya integritas, tak punya moral, tidak ada kemauan hati nurani kepada masyarakat, pembangunan tidak akan berjalan maksimal. Kita bisa melihat sekarang, begitu banyak pemimpin yang melakukan pembangunan karena tanpa dimulai dari hatinya maka pembangunan tidak berjalan dengan maksimal," jelasnya.


"Kami tidak ingin menjadi pemimpin yang demikian, kami ingin menjadi pemimpin yang membangun keberagaman, kebhinekaan. Saya minta seluruh masyarakat Sumut nanti tanggal 27 November 2 menit di TPS, pilih 02 untuk pasangan Edy-Hasan, kami akan lima tahun untuk merawat Sumut dan memberikan kebaikan bagi Provinsi Sumut," sambungnya.


Edy mengatakan, pemimpin yang bersih itu, yang bisa memberikan suatu keadilan, yang punya komitmen untuk menunjukkan keadilan, pimpinan yang dapat memegang teguh semua aturan. Bukan pimpinan yang mudah mengatur-ngatur aturan hukum.


"Hukum itu adalah, langkah utama untuk meningkatkan konstitusi. Hukum adalah tindakan yang bisa menjawab keadilan, manfaat dan kepastian hukum bagi masyarakat Sumatera Utara," jelasnya. 


"Kami Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala sudah menyiapkan program untuk bagaimana menjaga keutuhan Negara RI, bagaimana memperjuangkan hak rakyat bisa terpenuhi di masyarakat Indonesia, mengembangkan pemerataan dan juga pembangunan, terutama di Sumut. Kami punya komitmen, punya semangat," katanya.


Paslon 01, Bobby-Surya mengatakan, dalam membangun itu perlu sumber daya yang besar dalam mengoptimalkan sumber daya daerah, pusat dan swasta.


"Kolaborasi untuk pembiayaan adalah sangat perlu untuk menciptakan lapangan kerja. Kemudian kami ingin pembangunan bukan sampai kepada batas di kota dan desa, tapi sampai ke daerah pelosok Sumatera Utara," ujar H Surya. (01)


KOMENTAR